INDOPOLITIKA – Fenomena sweeping warung makan selama Ramadhan kembali menarik perhatian di media sosial. Sebuah video yang viral memperlihatkan sekelompok orang yang melakukan sweeping warung makan yang masih buka pada siang hari.

Video sweeping warung makan yang diunggah oleh akun TikTok @duniapunyacerita_ pada Rabu (12/3/2025) itu menunjukkan tindakan yang memicu kontroversi.

Yang menjadi sorotan utama adalah tidak hanya teguran yang diberikan, tetapi juga tindakan perusakan terhadap fasilitas warung tersebut.

Dalam rekaman sweeping warung makan yang beredar luas, terlihat seorang pria berpakaian hitam membawa megafon dan beberapa kali memukul bagian depan warung yang sudah ditutup rapat oleh pemiliknya.

Sementara itu, kelompok orang di belakangnya membiarkan tindakan tersebut, seolah-olah mendukungnya.

Peristiwa ini memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak netizen yang mengecam aksi tersebut sebagai bentuk tindakan main hakim sendiri yang seharusnya tidak terjadi.

Beberapa di antaranya juga mempertanyakan dasar hukum dari tindakan sweeping warung makan selama Ramadhan.

Secara hukum, tidak ada peraturan yang melarang warung buka pada siang hari selama Ramadhan, terutama bagi mereka yang memiliki alasan tertentu seperti non-Muslim, anak-anak, orang sakit, atau musafir yang tidak diwajibkan berpuasa.

Namun, beberapa daerah memang menerapkan peraturan penggunaan tirai bagi warung yang buka di siang hari selama Ramadhan.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai lokasi dan waktu pasti kejadian ini berlangsung. Meskipun demikian, banyak pihak yang berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Menegakkan nilai-nilai agama seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, tanpa melanggar hukum atau hak orang lain.

Kejadian ini langsung memicu kemarahan warganet. “Gua Protestan nih, Bang. Jadi mau nanya, bukannya puasa atau nggak itu hak seseorang?” tulis @no**.

“Padahal itu udah tertutup banget loh warungnya,” tulis @wa**.

“Itu yang pakai toa udah pasti masuk surga ya??” tulis @rum**.

“Syarat berpuasa bukannya harus berakal ya?” tulis @ja**. (Rzm)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com