INDOPOLITIKA – Harapan besar warga Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, terhadap Bendungan Ciawi dan Sukamahi belum juga terwujud.
Tiga tahun sejak diresmikan Presiden Joko Widodo, dua bendungan besar yang sempat digadang-gadang sebagai destinasi wisata baru di kawasan Puncak itu dinilai belum memberikan dampak nyata, baik secara ekonomi maupun lingkungan bagi masyarakat sekitar.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Cipayung, Cacu Budiawan, saat menyampaikan aspirasinya di hadapan anggota DPR RI Fraksi Gerindra, H. Mulyadi, dalam kegiatan reses di Kecamatan Megamendung beberapa waktu lalu.
“Sejak diresmikan, warga berharap bendungan ini bukan hanya untuk pengendalian banjir Jakarta, tapi juga bisa mengangkat perekonomian lokal lewat pengembangan wisata. Tapi kenyataannya, sampai hari ini belum ada tanda-tanda ke arah sana,” ungkap Cacu.
Ia menambahkan, akses masyarakat pun terbatas. Bahkan untuk sekadar melihat bendungan dari dekat, warga luar desa tidak diperkenankan masuk.
“Jangankan jadi tempat wisata, melihat bendungannya saja sulit. Warga kami pun hanya bisa melintas karena memang itu jalur desa,” keluhnya.
Minta Aspirasi Tembus ke Pusat
Cacu berharap suara masyarakat Megamendung bisa diteruskan ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian PUPR dan Komisi V DPR RI. Ia mendesak agar keberadaan dua bendungan besar itu bisa memberikan kontribusi sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat setempat.
Menanggapi hal tersebut, H. Mulyadi menyatakan kesiapannya untuk membawa aspirasi itu ke tingkat nasional. Ia pun mengaku hadir saat Presiden Jokowi meresmikan bendungan dan menyampaikan rencana pengembangan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata.
“Saya hadir saat itu, dan memang Presiden menyampaikan agar bendungan ini tidak hanya jadi infrastruktur pengendali banjir, tapi juga bisa dikembangkan menjadi objek wisata. Saya akan segera berkoordinasi dengan Dirjen Sumber Daya Air di Kementerian PUPR,” ujar Mulyadi.
Dari Proyek Strategis ke Potensi Wisata
Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta. Namun, bagi warga Megamendung, keberadaannya juga diharapkan bisa menjadi katalisator ekonomi daerah, terutama lewat sektor pariwisata dan UMKM.
Kini, warga menanti realisasi janji tersebut. Mereka ingin dua bendungan itu tidak hanya berdiri megah di antara perbukitan, tapi juga hadir sebagai sumber kesejahteraan baru di kaki Gunung Gede-Pangrango.(Chk)
Tinggalkan Balasan