INDOPOLITIKA – Los Angeles, Amerika Serikat, akan menjadi lokasi dari sebuah acara unik yang terdengar seperti lelucon, lomba balap sperma.
Acara yang tidak biasa ini diselenggarakan oleh sebuah startup dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penurunan tingkat kesuburan pria, dengan cara memperlombakan sampel sperma satu sama lain.
Startup penyelenggara mengungkapkan bahwa lomba balap sperma ini dimaksudkan untuk memicu dialog tentang isu serius yang kini berdampak pada banyak pria.
Mereka menyatakan ingin menjadikan kesehatan reproduksi sebagai topik yang menarik dan dapat diukur, sekaligus menyoroti masalah menurunnya kesuburan pria.
Dilansir dari media properti komersial Traded, startup bernama Sperm Racing ini baru-baru ini berhasil menggalang dana sebesar 1 juta dolar AS untuk menyelenggarakan ajang perlombaan sperma pertama di dunia.
Empat orang di balik ide ini adalah Eric Zhu (Thor Ventures, Aviato), Nick Small (pengusaha muda di bidang kripto), Shane Fan (Waterfall Market), dan Garret Niconienko (Vertical Media, mantan anggota tim MrBeast).
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 25 April di Hollywood Palladium, Los Angeles, dan diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang. Konsep perlombaannya akan dibuat menyerupai ajang olahraga besar, lengkap dengan konferensi pers, komentar langsung, dan sistem taruhan.
Dalam manifesto acara, penyelenggara menyatakan, “Kami mengubah pendekatan terhadap kesehatan dengan menjadikannya seperti olahraga. Jika orang bisa menghabiskan waktu untuk melatih tubuh mereka demi olahraga, mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk kesehatan? Mengapa tidak membuatnya bisa diukur, ditingkatkan, dan dijadikan ajang kompetisi? Kami menciptakan lintasan balap pertama untuk sperma—dua peserta, dua sampel, satu garis akhir mikroskopis.”
Perlombaan ini akan menjadi tontonan berteknologi tinggi, dengan kamera resolusi tinggi yang merekam setiap pergerakan mikroskopis sperma saat berenang menuju garis akhir.
Lintasan yang digunakan dirancang menyerupai sistem reproduksi wanita, lengkap dengan sinyal kimia dan dinamika fluida, dan seluruh acara berlangsung secara live agar penonton bisa menyaksikan langsung persaingan antar sperma.
Dua sel sperma, masing-masing sepanjang 0,05 mm, akan berlomba menempuh lintasan sepanjang 20 cm yang didesain menyerupai saluran reproduksi wanita.
Jalur balap ini dilengkapi dengan start tersinkronisasi dan fitur-fitur canggih untuk memverifikasi sperma yang mencapai garis finis lebih dulu.
Karena kecepatan renang sperma manusia sekitar 5 mm per menit, durasi perlombaan akan bervariasi—mulai dari beberapa menit hingga lebih dari satu jam.
Meski terdengar konyol, penyelenggara menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar hiburan.
“Ini tentang mengubah cara pandang terhadap kesehatan pria, menjadikannya sesuatu yang ingin dibicarakan, dipantau, dan diperbaiki. Kami mengambil topik yang selama ini dihindari dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menarik, terukur, dan bahkan mampu menggoyang paradigma lama. Sebab kesehatan adalah kompetisi, dan setiap orang berhak berada di garis start,” demikian penutup dari manifesto mereka. (Rzm)
Tinggalkan Balasan